JENEPONTO, SULSEL - Viral sebuah video di tiktok salah seorang pria paruh baya mengaku dipukul oleh Kepala Desa Tombo-Tombolo, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Video berdurasi 00.28 detik ini beredar viral di media sosial Tiktok dan di Grup WhatsApp. Di dalam video itu, korban tampak diwawancarai, pria paruh baya ini mengaku bernama Dg Raja tinggal di Kampung Lemoa, Desa Tombo-tombolo.
Saat ditanya penyebab ia di pukul oleh Kepala Desa. Dg Raja (korban) mengatakan, hendak mengambil air di sumur miliknya karena mau minum dan dipukul.
"A'ngallea jenne jore bungunga Kareang ka eroka a'nginung nana bajjia (Saya ambil air di sumur karena saya mau minum dan saya dipuku. Itu sumur Nakke pata (itu sumur saya yang punya, " ucap pria paruh baya itu dalam bahasa kesehariannya.
Sementara itu, salah seorang warga net di akun Facebook milik @UnHy Ntii@ yang diunggah melalui grup Berita Kota Jeneponto menceritakan kronologis kejadian ini dan memposting foto korban dan terduga pelakunya.
Dijelaskan, @orang tua saya ke kebun trus haus mau minum, sementara di posisi kebun saya ada sumur itu warisan dari nenek moyang kami sejak dulu, dan kemudian sumur itu di tembok dan di buatin tutup menggunakan besi plat dan di gemboknya, dan orang tua saya merusak karna hanya cara itu supaya dia bisa meminum airnya, dan ke esokan harinya org tua saya datang lagi ke kebun ternyata pak desa beserta dusun2 nya dan pengikut lainnya Uda menunggu orang tua saya disitu pas orang sampai di kebun di lakukan lah pemukulan terhadap orang tua saya Tampa sepatah kata, dan yg melakukan kepala desa saya sendiri dan orang-orangnya termasuk dusun, dan langsung di seret paksa ke kantor lurah sesampai di sana terjadilah pengoroyokan yg di lakukan 5 orang secara bersamaan sampai orang tua saya tersungkur dan di lompati oleh kepala desa dan di injak menggunakan dua kaki dan di lanjutkan menggunakan satu kaki di perlakukan layaknya hewan, mengakibatkan orang tua saya mengalami pendaratan dan luka memar di sekujur tubuh dan pinggang belakang katanya serasa patah dan tdk bisa meluruskan badannya jadi kami bawah ke tukang urut sampai skrg tdk bisa berdiri tegak, dan bukan hanya itu orang tua saya sehabis di kroyok malah di bawah ke Polsek dan di laporkan oleh kepala desa karna perusakan gembok yg di lakukan dan orang tua saya juga tdk mau menyerah walaupun harus nyawa taruhannya, karena orang tua saya merasa itu haknya yg mau di ambil tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Kjadian di kabupaten Jeneponto, kecamatan Bangkala, Desa tombo tombolo, Dusun bole polea. Tabe karaeng" tertanda @AdhyNi Alfin@
Baca juga:
Tok, PT Torganda terancam Pailit
|
Postingan ini pun dibanjiri komentar oleh sejumlah warga net di media sosial Facebook pada Grup Berita Kota Jeneponto.
Terpisah, Kapolsek Bangkala, IPTU Kaharuddin membenarkan adanya kejadian di wilayahnya terkait dugaan tindak pidana penganiayaan yang dilakukan secara bersama-sama di Desa Tombo-Tombolo.
"Ia benar ada dugaan penganiayaan di Desa Tombo-Tombolo yang dilakukan secara bersama-sama. Hal ini berdasarkan laporan dari pelapornya (korban) pada Senin kemarin tanggal 7 Agustus 2023 di Polsek Bangkala, " ucap IPTU Kaharuddin kepada media saat di temui di kantornya, Rabu (9/8/2023).
Dia menyebut bahwa yang terlapor itu/terduga pelakunya inisial, Y, J, dan T, masing-masing diketahui aparat Desa Tombo-Tombolo.
Kapolsek menjelaskan, bahwa motif terjadinya dugaan penganiayaan itu. Lantaran, korban diduga melakukan penrusakan terhadap pasilitas sara dan prasarana sumur air bersih yang mengairi ke rumah-rumah warga.
"Jadi ini masing-masing melapor. Korban juga di lapor karena diduga melakukan penrusakan kunci gembok sumur itu, " katanya.
Kasus tersebut sedang ditangani oleh Kepolisian Polsek Bangkala, Polres Jeneponto. "Kasus ini untuk sementara masih dalam tahap penyelidikan, " tambahhya (syr).